Ekbis

Mentan RI Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Baca Juga : PT JGU Terapkan Lumbung Pangan Stabilkan Harga Beras di Jatim

Portaltiga.com - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan, dirinya optimis Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia. Menurutnya, saat ini negara kita sudah berada pada jalur yang tepat untuk mewujudkan target tersebut. "Mimpi kita, Indonesia jadi lumbung pangan dunia, jika bisa, seluruh air yg jatuh ke bumi Indonsia jangan sampai jatuh ke laut, tapi kita tangkap dan jadikan karbohidrat dan protein seperti padi, sayur-sayuran, dan sejenisnya," kata Amran dalam acara Panen Raya di Desa Kedung Arum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin (22/1/2018) pagi. Amran mengatakan, optimisme itu berdasarkan kinerja pertanian Indonesia yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari 11 komoditas strategis, terdapat empat komoditas (beras, jagung, cabai, bawang) yang berhasil diselesaikan permasalahannya, dan bahkan bisa diekspor. Komoditas jagung, lanjut Amran, merupakan salah satu contohnya. Dulu Indonesia impor 3,6 juta ton jagung yang nilainya mencapai Rp10 triliun. Saat ini, Indonesia tidak mengimpor jagung, justru malah mengekspor. Ini diakui oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO yang berada di bawah naungan PBB. Selain jagung, komoditas bawang merah pun progressnya membanggakan, dulu kita impor, tapi sekarang kita ekspor ke enam negara. Komoditas-komoditas lainnya yang dulu bermasalah puluhan tahun, sekarang bisa kita selesaikan satu persatu. Kami optimis, Indonesia bisa jadi lumbung pangan dunia di masa depan, ujarnya. Ditambahkan, keberhasilan tersebut diraih dengan penuh perjuangan, pasalnya sektor pertanian di era pemerintahan Joko Widodo berada pada kondisi cuaca yang tidak mendukung produktivitas pertanian. "Ini era terberat sektor pertanian. Ingat, ada El Nino dan La Nina dahsyat, terbesar sepanjang sejarah, tapi kita bisa melewatinya" katanya. Lebih lanjut disampaikannya, pemerintah terus mempermudah petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Contohnya, dulu tidak ada asuransi untuk petani, namun sekarang, pertama kalinya dalam sejarah ada asuransi untuk petani. Ini agar menjamin petani agar tenang dalam menjalankan aktivitasnya, lanjutnya. (abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait