Intermezzo

Menikmati Akhir Pekan ala Penggemar Motor Antik

Baca Juga : Sambang Sowan ke Yayasan Al Kahfi ala PEMUDIS Surabaya

Portaltiga.com - Akhir pekan bagi sebagian orang merupakan waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun kegiatan guna melepas penat dari segala rutinitas Aspers Koop 1 TNI AU. Bagi Kolonel Pnb Rudi Iskandar, akhir pekan merupakan quality time bersama keluarga dan juga waktu untuk memanasi mesin koleksi mobil dan motor antiknya. Bersama kedua orang anaknya Deris dan Farik beserta beberapa anggota Penggemar Montor Udhug Indonesia Soerabaia (Pemudi's), Pelindung Motor Antique Club Indonesia (MACI) wilayah timur ini mengisi akhir pekannya dengan touring ke Puncak. "Saya sengaja ngajak kedua anak-anak dan beberapa rekan saya di Pemudi's Surabaya touring bareng ke Puncak untuk refresing, bersilaturahmi dan memanasi mesin motor antik yang kita punya," ucap Rudi sebelum berangkat sambil menyiapkan Ariel tunggangan kesayangannya, Jumat (27/7/2018). Rombongan ini berangkat pukul 23.00 dari Halim - Jakarta menuju Puncak. Dalam perjalanan beberapa kali rombongan harus berhenti untuk mendinginkan mesin dan ngopi sejenak. "Ya beginilah seni bermotor tua, kita bisa menikmati perjalanan dan guyon bersama," terang Rudi saat salah satu kendaraan rombongan sedang over heat. Ia menambahkan dengan bermotor tua kita bisa belajar sabar dan guyub. Contohnya pada saat ada salah satu kendaraan rombongan yang sedang trouble. Perjalanan rombongan hingga tujuan memakan waktu 3 jam 45 menit. Hampir di setiap tempat pemberhentian banyak warga mendekat dan berinteraksi untuk meminta berfoto bareng atau ngobrol menanyakan tentang motor antik yang mereka naiki. Saat sesampainya rombongan di wisma Mulyasari Puncak ada beberapa kendaraan yang harus dibongkar dan mendapatkan penanganan lanjutan. Seperti motor Panonia yang ditunggangi oleh Goklas Hutahaean yang mengalami patah piston, selain itu Motor matchless dan BSA M20 yang mengalami loss Kopling. "Untungnya tiap turing selalu ada anggota rombongan yang faham dan bisa ngotak-ngatik motor antik, jadi kita ndak perlu was-was" ucapnya. Keesokan harinya rombongan ini mulai bersama-sama membenahi beberapa kendaraan yang trouble hingga sore hari, setelah selesai mereka memutuskan untuk menikmati sore dengan riding ke kebun teh puncak, sembari menikmati pemandangan sore serta menyantap jagung bakar dan kopi hitam. Pukul 22.30 WIB rombongan kembali turun untuk kembali ke Halim - Jakarta. Ditengah perjalanan saat melintasi Kota Bogor, mereka dijamu dan disambut oleh beberapa rekan anggota club motor antik dari MACI Bogor. Mereka diajak berkeliling kota dan beristirahat di base camp club tersebut. Tepat pukul 00.00 WIB rombongan melanjutkan perjalanan hingga Halim-Jakarta. "Kebanggan saat mengendarai motor tua dimana kita bisa menikmati perjalanan kita, saling bersapa dengan pengendara lain, bersilaturahmi dengan sesama pecinta motor antik, dan bisa berbagi tentang sejarah motor yang dimiliki kepada orang lain. Hobi mengendarai motor antik bagi saya adalah hobinyang mahal, bukan mahal karena motornya, namun dari pengalaman dan perasaudaraan yang kita dapat," pungkas Rudi. (doy/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait