Olahraga

Mantan Atlet Nasional Prihatin Indonesia Terpuruk di SEA Games 2017

Baca Juga : Agum Gumelar: Sulit Indonesia Kejar Juara Umum SEA Games Malaysia

Portaltiga.com - Prestasi Indonesia di SEA Games 2017, Malaysia memprihatinkan para insan olahraga tanah air. Sepanjang keikutsertaan di pesta olahraga Asia Tenggara, baru SEA Games tahun ini, Indonesia menuai hasil memalukan. Tidak saja menempati peringkat lima. Perolehan medali emas kontingen Merah Putih makin merosot dibanding SEA Games 2015. Bahkan, perolehan medali emas Indonesia terpaut jauh dengan rangking empat yang ditempati Singapura dengan 57 emas, 58 perak dan 73 perunggu. "Sebagai insan olah raga yang dibesarkan dari keluarga olahragawan dan pernah berkiprah di dunia olah raga, saya sangat prihatin dengan prestasi di SEA Games 2017," kata mantan atlet berkuda nasional, Singky Soewadji kepada portaltiga.com di Surabaya, Jumat (1/9/2017). Pada SEA Games 2015 di Singapura, Indonesia menduduki peringkat 5 dengan merebut 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu atau total 182 medali. Sedangkan SEA Games 2017, Indonesia hanya mampu meraij 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu atau total 191 medali. Walaupun total medali pada edisi Sea Games 2017 lebih banyak, namun Indonesia gagal melampaui capaian emas di Sea Games 2015. "Harapannya SEA Games 2017 prestasi naik, tapi kenyataan tahun ini tetap peringkat lima, bahkan dengan medali emas makin terpuruk," ujarnya. Menurutnya, sejak SEA Games 2011 prestasi Indonesia terus merosot. Di SEA Games 2013, Indonesia mendapat 64 emas. Seharusnya di SEA Games 2015 ada solusi, agar prestasi naik. Namun, prestasinya malah anjlok lagi. Di SEA Games Singapura itu, Indonesia memperoleh 47 emas. "Tahun 2017, tetap tak ada solusi. Indonesia babak belur. Perolehan medali turun. Dari 47 emas turun menjadi 38 keping emas," ungkap adik ratu renang Asia, Nanik Soewadji ini. Mengapa prestasi Indonesia di SEA Games terus merosot?. Singky menyebut boleh saja ada yang menuding kecurangan tuan rumah Malaysia yang akhirnya keluar sebagai juara umum. Namun, sebagai insan olah raga yang pernah ikut terlibat sebagai atlet maupun pelatih, hal itu bukan alasan. "Karena, dimana-mana tuan rumah selalu berjaya. Saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011, Indonesia tampil juara umum dengan 182 emas. Yang menjadi pertanyaan, mengapa kita berada di bawah Vietnam dan Singapura," paparnya. Secara Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengalaman, lanjutnya, seharusnya Indonesia diatas kedua negara itu. Apalagi dengan Singapura yang penduduknya kurang dari 2 persen penduduk Indonesia. "Seharusnya rival kita adalah Thailand yang selalu konsisten di rangking 1 atau 2. Bisa-bisa saja, Thailand sudah tidak melihat kita lagi sebagai saingannya, mereka menganggap Vietnam atau Malaysia lebih berbahaya," katanya. Mungkinkah Merah Putih akan berkibar di SEA Games 2019, Pilipina?. Singky pesimistis. Dia meminta Menpora, Ketua KONI, KOI dan Pengurus cabang olahraga (cabor) mengundurkan diri atau di reshufle. "Pilih insan olahraga yang berdedikasi dan mengerti bidang olahraga yang bakal dibina. Bukan hanya numpang hidup dan menghabiskan anggaran prmbinaan," pungkasnya. (bmw/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait