Olahraga

Kreativitas Dan Inovasi Dalam Pengajaran Bahasa Inggris Menjadi Fokus Konferensi di Surabaya

Portaltiga.com, SURABAYA - Universitas PGRI Adi Buana Surabaya akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi TEFLIN ke-63 pada tanggal 8-10 September yang  akan dihadiri oleh lebih dari 900 pengajar bahasa Inggris dari berbagai negara untuk berbagi ilmu ataupun pengalaman dalam pengajaran dan metode penilaian bahasa Inggris. Konferensi Teaching English as Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) ke-63 ini mempertemukan pengajar bahasa Inggris dan rekan pengajar lainnya dari seluruh wilayah untuk menelusuri lebih dalam mengenai tema Creativity and Innovation in Language Materials Development and Language Teaching Methodology in Asia and Beyond. Konferensi ini akan mengutamakan isu-isu modern yang dihadapi oleh para pengajar bahasa Inggris mengenai cara-cara memberikan materi dengan kreatifitas dan inovasi serta bagaimana sistem pendidikan yang dapat memupuk sifat-sifat tersebut pada siswa, kata Dr. Sisilia Halimi, Vice President of the Association of Teaching English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN). Kreatifitas dan inovasi merupakan hal penting untuk menginspirasi pengajar dan murid kelas bahasa, serta memaksimalkan pengalaman dan hasil belajar siswa, tambah Dr. Sisilia. Pengajar dari University of Technology Sydney (UTS) dan  UTS:INSEARCH sebagai penyelengara program pathway untuk Bahasa Inggris akan ikut berpartisipasi di konferensi TEFLIN ini untuk berbagi pengalaman mereka dengan rekan-rekan pengajar bahasa Inggris internasional lainnya. Mariam Kartikatresni, Director of Indonesian Development for UTS:INSEARCH mengatakan, Kami sangat senang dapat mendukung dan turut berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan bahasa Inggris di Indonesia. Kami mendatangkan sejumlah guru dan profesor untuk menghadiri  konferensi TEFLIN kali ini di Surabaya sekaligus berbagi pengalaman dan pandangan mereka terhadap pendekatan kreatifitas dan inovatif dalam pendidikan bahasa Inggris, tambah Mariam. Selain mendatangkan pembicara sebagai dukungan untuk konferensi TEFLIN tahun ini, UTS:INSEARCH juga memberikan sponsor berupa biaya pendaftaran kepada 10 pengajar dari berbagai daerah yaitu sebesar Rp 1,175,000 per orang. Kolaborasi antara pengajar bahasa Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan bilateral dan memperdalam keterlibatan, yang mendukung Indonesia dalam membangun kemampuan bahasa Inggris sebagai bagian dari masyarakat ASEAN, tutur Mariam. Salah satu contoh kreativitas dalam pengajaran bahasa Inggris adalah peluncuran program Academic English for Research di tahun 2015 yang dikembangkan oleh UTS:INSEARCH dan diselenggarakan oleh FIB-UI dan  Kompas Gramedia Group di Jakarta sebagai mitra. Program Academic English for Research ini akan meningkatkan daya saing peneliti di ASEAN maupun di dunia dengan mendorong keahlian bahasa Inggris mereka yang sangat penting untuk publikasi internasional, tutur Mariam. Head of the School of International Studies di University of Technology Sydney (UTS), Profesor Lesley Harbon akan menjadi salah pembicara utama di konfrensi ini dengan mengambil topik on Creativity, Innovation and the Importance of Teachers Self-Knowledge untuk pendekatan terhadap pengembangan profesional. Profesor Harbon telah terlibat dalam pendidikan bahasa asing di sekolah dasar, menengah dan universitas lebih dari 35 tahun. Beliau juga telah banyak mempublikasikan berbagai tulisannya dalam topik-topik seperti pendidikan bahasa antarbudaya, pengalaman internasional untuk pengajar bahasa dan pengembangan profesional pengajar bahasa. Paparan saya bertujuan sebagai saran bagi pengajar bahasa untuk menghadiri konferensi profesional seperti TEFLIN 2016 dimana pra-perencanaan untuk hadir dan berpartisipasi dalam beberapa sesi dan workshop perlu menjadi lebih strategis. Melalui pencerminan dan introspeksi demi mengetahui praktek yang lebih baik, mempertimbangkan nilai sendiri di ruang kelas dan pilihan dalam mengajar dan belajar materi, pengajar bahasa lebih memilih aktifitas pengembangan profesional yang bermanfaat. Sebagai gantinya, ini mengarahkan menuju ke pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris yang lebih kreatif dan inovatif di ruang kelas, jelas Profesor Harbon.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait