Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/kpk-geledah-sejumlah-kantor-skpd
Intermezzo
KPK Geledah Sejumlah Kantor SKPD
Portaltiga.com - Sejumlah kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) digeledah KPK berkaitan dengan dugaan suap rutin kepada Ketua Komisi B DPRD Jatim, Mochammad Basuki. Dari perkara ini, KPK telah menetapkan enam orang sebagai tersangka.
Sedikitnya ada tiga lokasi yang digeledah oleh petugas KPK yang berlangsung sejak Rabu (7/6). Yakni, gedung DPRD Jatim di Jalan Indrapura, kantor Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Jatim di Jalan Raya A Yani Surabaya. Hingga siang, penggeledahan masih berlangsung.
Pantauan portaltiga.com, aktivitas penggeledahan di kantor Dinas Pertanian sulit dipantau. Petugas keamanan kantor melarang wartawan masuk meski hanya melangkah di halaman luar. Praktis penggeledahan di Dinas Peternakan hanya bisa diamati dari balik kaca pintu gedung.
Di kantor Dinas Peternakan, sejumlah petugas KPK memeriksa beberapa ruang kerja. Dua petugas keamanan kantor berjaga-jaga di bagian lobi. Setiap gerak petugas KPK dibuntuti dua personel Brigade Mobile bersenjata lengkap.
Ada informasi, kantor Dinas Perkebunan (Disbun) di Jalan Gayung Kebonsari dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Jalan Siwalankerto juga digeledah oleh KPK. Dua dinas itu disebut KPK ikut menyetor uang triwulanan ke Komisi B DPRD Jatim.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda penggeledahan berlangsung. Kepala Disbun Jatim, Syamsul Arifin, belum berhasil diminta keterangan. Sementara Kepala Disperindag Jatim, Ardi Prasetyawan, enggan berkomentar banyak. "Mohon doanya saja," ucapnya.
Seperti diketahui, KPK melakukan operasi tangkap tangan di Surabaya, Senin-Selasa (5-6 Juni). Petugas menyegel dua ruangan, salah satunya Ketua Komisi B DPRD Jatim, yang kini dijabat oleh Moch Basuki dari Partai Gerindra. Rumah pribadinya kini juga disegel KPK.
Enam orang ditetapkan tersangka. Yakni Ketua Komisi B DPRD Jatim, Moch Basuki; Kepala Disnak, Rohayati; Kepala Distan, Bambang Heryanto; dan tiga PNS yang berperan sebagi perantara, Anang Basuki Rahmat, Santoso dan Rahman Agung. (Bmw)
