Politika

Khofifah Blusukan di Sentra-sentra Ekonomi Sidoarjo

Baca Juga : PKS Jatim Wait and See Soal Paslon di Pilgub 2024

Portaltiga.com - Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa blusukan ke sejumlah sentra ekonomi Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (17/2/2018). Sejumlah titik yang dikunjungi antara lain Pasar Larangan, Pasar Porong, Sentra Topi Punggul, dan Sentra Telor Asin Kebonsari. Di Pasar Larangan dan Porong, Khofifah beserta rombongan mendapat sambutan hangat dari pedagang dan pengunjung pasar tradisional tersebut. Mayoritas memberi semangat dan dukungan kepada Khofifah. Selama di pasar, Khofifah menyapa para pedagang. Dia juga meladeni permintaan swafoto (selfie) dari warga. Khofifah juga membeli sejumlah bahan pangan berupa sayur-sayuran, buah, ikan, ayam, dan daging. Salah satu pedagang Daging Pasar Larangan, Dariyah (42) mengaku gembira bisa bertemu langsung dengan Khofifah. Ia mengaku selama ini hanya bisa melihatnya dari televisi. "Semoga ibu Khofifah menjadi ibunya masyarakat Jatim. Mudah-mudahan jadi ya bu," kata Dariyah. Pedagang dan pengunjung lain yang mengerumuni pun langsung mengamini dengan doa yang dilontarkan Dariyah. Saat berdialog dengan Khofifah, pedagang di Pasar Larangan maupun Porong menyampaikan keluhan ikhwal harga sejumlah komoditi yang sangat mahal, terutama beras. Pedagang berharap, harga beras bisa segera turun. Dalam kesempatan itu, Khofifah mengatakan bahwa Pasar Larangan dan Pasar Porong memerlukan penataan dan perbaikan agar bisa bersaing dengan pasar-pasar modern yang jumlahnya terus bertambah. Pasar adalah sentra ekonomi warga, karenanya butuh penataan. Sengaja saya kesini karena saya ingin mendengar secara langsung apa saja keinginan masyarakat sebagai masukan pembangunan kedepan. Sekaligus meminta doa untuk maju di Pilgub Jatim, imbuhnya. Menurut dia, selain kondisi pasar, infrastruktur dan sarana prasarana juga masih perlu ditingkatkan. Sehingga, pembeli dan pedagang akan sama-sama merasa nyaman bertransaksi. "Selama ini pasar tradisional sering dikesankan sebagai tempat yang kumuh, bau, dan becek. Nah, stigma inilah yang harus diubah dengan cara merevitalisasi pasar-pasar tradisional," tuturnya. (tim/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait