Headline

Ketika Selebrasi Mahmoud Ied Brahimovic Dianggap Provokatif

Baca Juga : Persebaya Gelar Latihan Siang Terik, Demi Apa?

Portaltiga.com - Ketika datang kali pertama di Persebaya Mahmoud Ied langsung menarik perhatian. Tampang dan fisik pemain kelahiran Swedia itu mirip dengan Zlatan Ibrahimovic. Dalam daftar riwayat hidupnya, Eid menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya di Eropa. Terakhir dia membela klub kasta teratas Liga Swedia, Kalmar FF. Total, dia melakoni 164 laga di Eropa, dan mencetak 46 gol. Eid mengaku senang bisa merumput di Indonesia bersama Persebaya. Sebab, menurutnya Indonesia memiliki kompetisi yang kaya akan suporter fanatik. Bagi saya, Persebaya klub besar. Ini bukan keputusan sulit bagi saya. Persebaya memiliki pendukung yang fantastis. Mereka baru menjalani musim yang luar biasa. Dan sekarang mempersiapkan diri untuk (kompetisi) musim depan, tuturnya, dikutip situs resmi klub. Saya merasa senang bisa bermain untuk Persebaya. Saya berharap dapat membawa Persebaya ke level lebih tinggi, ujar pemain berdarah Palestina itu. Eid merupakan pemain yang punya karakter menyerang sangat kuat. Dengan posturnya yang jangkung (180 cm), dia bisa ditugaskan di banyak posisi dalam lini serang. Posisi bermain yang membuat saya nyaman adalah penyerang sayap dan nomor 10 (gelandang serang). Saya memang beberapa kali bermain sebagai striker, jadi posisi menyerang sudah sering saya jalani. Dan sistem permainan di Persebaya cocok dengan gaya bermain saya, katanya. Pada awalnya para supporter Persebaya agak sanksi dengan kualitasnya. Maklum tampangnya sangat kalem. Namun keraguan itu terjawab saat Piala Gubernur Jatim 2020. Ied ternyata pemain yang ngotot. Ia berani bertarung dengan barisan pertahanan lawan. Puncaknya di final Piala Gubernur Jatim 2020 saat Persebaya bertemu Persija Jakarta. Ied bermain sangat agresif. Benturan dengan pemain lawan sering terjadi. Bahkan ia sering bersitegang dengan pemain lawan. Dan menjelang akhir pertandingan, Eid berhasil mencetak gol. Penuh emosional ia melakukan selebrasi yang memancing emosi pemain dan official Persija. Gesturenya dinilaibmeremehkan tim lawannya. Mulanya dia menunjuk ke bawah, lalu menyilangkan tangan di depan, dan merentangkan kedua tangannya. Seolah dia ingin menyampaikan bahwa permainan Persija telah selesai. BACA JUGA: Ini Sosok Rizky Ridho, Bek Persebaya Yang Bikin Simic Tak Berkutik Sontak, semua orang yang ada di bangku cadangan Persija berdiri dan merespons bahasa tubuh Ied itu dengan amarah. Para wasit berusaha menenangkan kedua pihak. Ied lantas diminta menjauh oleh para pemain Persebaya lainnya. Pemain berusia 26 tahun itu mengaku tidak memiliki maksud tertentu saat melakukan selebrasi itu. Saya tidak berniat menyinggung siapapun. Maksud saya, permainan sudah selesai, tidak lebih dari itu. Saya tidak bermaksud buruk. Inilah sepak bola dan ada banyak kebahagiaan di sini, kata Ied, mengutip Bola.com. Setelah laga itu, Eid mengunggah permintaan maafnya lewat akun instagram. Ucapannya kira-kira hampir sama dengan saat diwawancara. Pemain kelahiran Swedia itu juga sudah meminta maaf secara langsung kepada Persija. Mulanya, Mamhoud Eid menghampiri striker Persija, Marko Simic, dan menjelaskan tidak ada niat buruk dalam selebrasi itu. Mahmoud juga mendatangkan semua pihak di Persija untuk meminta maaf. Dia menjadi pemain paling terakhir bersiap-siap ke podium untuk menerima medali dan trofi juara turnamen pramusim ini. Untuk rasa hormat terhadap tim lawan dan para pemain, saya minta maaf. Permintaan maaf ini saya tujukan oleh pemain, pelatih, dan fans juga. Saya tadi hanya spontan merasakan bahagia setelah mencetak gol, imbuh Ied. Terlepas dari itu, pertandingan ini menjadi catatan penting buat Ied dalam mengawali karier di Indonesia. Baru sekitar satu setengah bulan bergabung Persebaya, dia sudah mencatatkan prestasi gelar juara, meski berstatus turnamen pramusim. (bbs/abi) Sumber foto: IG Ini_surabaya

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait