Advertorial

Joppye Ingatkan Pengcab Perbakin Jatim Untuk Tak Melakukan Kudeta

Portaltiga.com - Ketua Umum Pengprov Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Jatim, Joppye Onesimus Wayangkau mengingatkan seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) Perbakin untuk tidak melakukan kudeta. Sebab kudeta akan menjadi sebuah tradisi bila sudah pernah terjadi.   "Kudeta akan jadi tradisi kalau sudah pernah terjadi sekali. Nanti kalau ada salah sedikit saja, pasti akan dimanfaatkan untuk menjatuhkan. Ini jangan sampai terjadi," katanya di sela pertemuan dengan seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) Perbakin di Surabaya, Minggu (18/6).   Joppye perlu mengingatkan demikian, setelah mendengar ada beberapa pengcab yang ingin melakukan pergantian ketua umum. Konflik internal terjadi di Perbakin Jatim bermula dari tidak keluarnya izin berburu dari instansi terkait. Ada kelompok di Perbakin Jatim yang kemudian memanfaatkan masalah ini untuk mencoba menjatuhkan sejumlah pengurus.   Namun di sisi lain ada pihak yang tidak setuju, karena Perbakin tidak hanya mengurusi nomor berburu. Masih banyak nomor-nomor lain yang dapat mengharumkan nama Jatim di kancah internasional.   Hal inilah yang coba diselesaikan Ketua Umum Perbakin Jatim tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan. Sebisa mungkin, kepengurusan Perbakin Jatim akan tetap dipertahankan hingga akhir periode pada 2019 mendatang. Namun evaluasi tetap akan dilakukan.   "Mungkin saja ada pengurus yang berhalangan sehingga harus berhenti atau diberhentikan. Pengurus ini kan pembantu ketua umum. Nanti kita evaluasi, kali saja ada pengurus yang tidak cukup waktu atau yang lain. Habis ini kita evaluasi," ujarnya.   Dia menyampaikan perumpaan bahwa sewajarnya rumput liar tumbuh dalam sebuah ladang. Untuk mengatasinya bukan lantas membabat habis seisi ladang. Melainkan cukup dengan mencabut rumput liarnya. "Kalau dibabat semua, habis dong. Sama halnya di Perbakin," ucapnya.   Untuk itu, Joppye meminta seluruh pengcab selalu bekerja sama dalam berorganisasi. Jangan sampai anggota dalam sebuah organisasi berjalan sendiri-sendiri, atau bahkan sampai saling menjatuhkan.   Selain itu, anggota dalam sebuah organisasi harus saling mengisi dan melengkapi. Bila ada kekurangan atau kesalahan yang dilakukan pengurus, jangan lantas dimanfaatkan untuk menjatuhkan atau "mengkudeta". "Organisasi pasti ada dasar dan tujuannya. Kita kembali ke aturan itu saja," tandasnya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait