Umum

Ini Pesan PWNU Untuk Mahasswa Yang Unjuk Rasa Revisi UU KPK dan RKUHP

Portaltiga.com -  Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengingatkan mahasiswa yang sedang dan akan berunjuk rasa menolak Revisi UU KPK maupun RKUHP agar berhati-hati. Terutama dari kepentingan memecah belah bangsa yang bisa saja menunggangi aksi mereka.

"Mahasiswa jangan ditumpangi, mahasiswa jangan dibayar. Mahasiswa harus mandiri. Ingat kamu itu dibayari orang tuamu, jangan sampai disusupi ideologi tertentu," katanya di Kantor PWNU Jatim, Selasa (24/9/2019).

Marzuki mengatakan, tidak tertutup kemungkinan sekarang ini ada ideologi tertentu yang berupaya menyelinap dalam setiap isu yang sedang populer. Bila hal itu terjadi akan merusak dan mengancam kedaulatan Indonesia.

Dia sepakat, negara memang harus diurus dengan benar. Mewakili Nahdlatul Ulama dia juga sepakat, hukum adalah panglima tertinggi dan pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan tegas.

Tetapi, dia ingatkan lagi, isu seperti hukum dan pemberantasan korupsi seperti sekarang, yang sedang populer di masyarakat, bisa saja ditunggangi kepentingan asing atau ideologi tertentu.

Baca Juga : Presiden PKS dan Ketua PKS Jatim Ngaji dengan Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar

"Tentang korupsi, oke. Ayo. NU juga seperti itu. Tapi terus ojo sampe ono (jangan sampai ada) penumpang gelap. Eh, ujung-ujungnya terkait Pilpres kemarin, dan seterusnya. Kita tidak tahu," katanya.

Dia ingatkan lagi, Bangsa Indonesia harus hati-hati. Jangan sampai ada tumpangan kepentingan dan ideologi yang akan menggiring Indonesia seperti Yaman. Terjadi perang saudara setelah Pilpres.

Baca Juga : Wakil Ketua PWNU Jatim Sebut Pelantikan PCNU Surabaya Tidak Lazim

"Nanti kalau sampai, nuwun sewu (permisi), ada gangguan berat dan pelantikan (Jokowi-Maruf) ini gagal, bisa di-Yaman-kan, lho, Indonesia. Di-Yaman-kan. Perang saudara setelah Pilpres. Ya, kan?" Katanya.

Pengasuh Ponpes Sabilur Rosyad Malang itu pun mengajak bangsa Indonesia untuk memberi kesempatan kepada pemerintah atau siapapun untuk menata pemerintahan sekarang.

"Nah, perkara nanti ada yang kurang tegas soal korupsi, ayo kita suarakan," katanya. (ssn/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait