Olahraga

Harga Cabe Rawit Meroket, DPRD Jatim Tuntut Pemerintah Perhatikan Petani Cabe

Surabaya: Komisi B DPRD Jatim menilai kenaikan harga cabai di Indonesia khususnya di Jatim merupakan kelemahan dari pemerintah yang tidak memberikan informasi terkait cuaca yang berkembang di Jatim. Menurut anggota Komisi B DPRD Jatim Subianto mengatakan saat ini yang mahal harganya adalah kelompok cabe rawit."Kelompok cabe besar harganya stabil yaitu kisaran antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilonya. Sedangkan untuk cabe rawit hingga tembus Rp 100 ribu lebih. Perlu ada perhatian khusus untuk petani cabe rawit ini,"katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (10/1). Subianto mengatakan kenaikan harga cabe rawit disebabkan anomali cuaca yang tak menentu di Jatim."Kenapa ada kenaikan di cabe rawit lebih tinggi dibandingkan cabe besar. Hal ini dikarenakan petani cabe besar berbeda dengan petani cabe kecil. Petani cabe besar sudah menggunakan metode tanam modern dan memiliki bibit hibrida cabe besar. Beda dengan petani cabe kecil yang masih menggunakan metode tanam tradisional dan masih menggunakan bibit tradisional. Ini yang perlu diperhatikan pemerintah,"ungkap politisi asal Partai Demokrat ini. Ditambahkan oleh Subianto, dirinya berharap pemerintah turun tangan langsung untuk memberikan pelatihan kepada petani cabe rawit yang ada di Jatim. " Pemerintah harusnya memberikan pelatihan tata cara tanam modern bagi petani cabe rawit. Tak hanya itu juga perlu ada bantuan dari pemerintah cabe rawit hibrida yang kualitasnya baik dan tentunya informasi cuaca sangat diperlukan petani saat cocok tanam cabe rawit,"jelasnya. Sementara itu, terkait ancaman pemerintah akan melakukan import cabe, Subianto mengungkapkan hal tersebut bukanlah solusi yang bagus untuk menekan mahalnya harga cabe rawit di Jatim." Tentunya kalau import cabe bisa merusak kondisi cabe lokal. Tak perlu melakukan import,cukup beri pelatihan, bantuan bibit hingga informasi cuaca yang akurat,"jelasnya. Senada dengan Subianto, anggota Komisi B DPRD Jatim lainnya, Ninik Sulityaningsih mengatakan jika nantinya pemerintah nekat melakukan import cabe di Indonesia, pihaknya secara tegas menolaknya."Pemerintah harus membela rakyat dalam hal ini petani cabe rawit. Tak perlu import yang tentunya akan menyengsarakan rakyat. Perhatian penuh terhadap petani dari pemerintah diharapkan dapat menekan harga cabe di Jatim,"pungkas politisi asal Partai Demokra ini. (Yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait