Ekbis

Gus Ipul Dorong UMKM Tingkatkan Kemampuan Penggunaan Teknologi

Portaltiga.com - Para pelaku usaha kecil menengah didorong untuk meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi manufaktur dalam proses produksi. Ini diperlukan untuk menghasilkan produk yang efisiensi. Sehingga dapat bersaing dengan pasar global.   "Untuk bisa bersaing, maka kualitas UMKM harus ditingkatkan dengan pelatihan dan memperkuat teknologi. UMKM harus inovatif dan kreatif," kata Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf usai membuka Pameran Manufacturing di Surabaya, Rabu (19/7).   Saat ini, menurutnya, perekonomian sedang melambat.Tidak hanya skala regional dan nasional, tapi juga dunia. Pihaknya berharap, pameran yang banyak menawarkan produk teknologi terbaru ini mampu memicu pertumbuhan ekonomi. Dengan teknologi terbaru, tentu akan lebih efisien. Sehingga produk bisa lebih kompetitif, ujarnya.   Mantan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menambahkan, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Jatim. Perekonomian Jatim selama triwulan I/2017 tumbuh 5,37% atau lebih tinggi dari pertumbuan nasional yang hanya 5,01%.   Namun begitu, pertumbuhan tersebut masih kalah tinggi dibanding pada periode yang sama 2016 yang tumbuh 5,44%. Kami terus mendorong UMKM di Jatim maju. Salah satunya dengan meningkatkan adopsi teknologi terbaru, jelasnya.   Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul ini mengaku terus berupaya agar investasi di Jatim terus meningkat. Salah satunya dengan mendesak agar investor segera mendirikan pabrik di Jatim. Sehingga ada penyerapan tenaga kerja. Saat ini, masalah ada sejumlah investasi asing yang belum merealisasikan investasinya.   Salah satunya perusahaan dari China. Hingga awal 2017, ada 82 proyek dari China yang terealisasi, dengan nilai  investasi USD200 juta. Serapan tenaga kerja sekitar 48.000 orang. Saat ini masih banyak investasi dari China tapi belum terealisasi. Saya harap agar secepatnya bisa direalisasikan, katanya.   Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jawa Timur (Jatim) mencatat, selama triwulan I/2017 realisasi investasi di Jatim mencapai Rp 28,44 triliun, atau turun dibanding realisasi investasi di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 37,92 trillun. Sementara nilai izin prinsip pada periode tersebut tercatat Rp16,03 triliun, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,42 triliun.   Dari total realisasi investasi di 2017, sekitar Rp3,52 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA). Totalnya sekitar 83 proyek dengan penyerapan 4.339 tenaga kerja. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp12,51 triliun. Jumlah proyek sekitar 289 dan menyerap 11.584 tenaga kerja.   Investasi PMA di Jatim banyak bergerak di sektor makanan dan minuman. Selama triwulan I/2017 nilainya mencapai Rp 1,42 triliun. Disusul perdagangan dan reparasi senilai Rp 1,15 triliun, industri kimia dan farmasi Rp 400 miliar serta perumahan dan kawasan industri Rp 230 miliar.   Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memproyeksikan Kawasan Indonesia Timur (KTI) tahun ini mampu membukukan realisasi investasi sebesar Rp 220 triliun, naik tipis dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp 119 triliun.  Peningkatan investasi tersebut didorong pengembangan infrastruktur seperti Bandar Udara (Bandara) di Papua dan Sulawesi. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait