Umum

Gubernur Jatim: Harga Cabai Masih Tinggi

    Portaltiga.com :Gubernur Jatim Soekarwo membantah harga cabai akan turun dalam waktu dekat. Sampai sekarang, pihaknya belum melihat ada formula atau obat yang bisa mengatasi organisme pengganggu tanaman cabai. Saya kira dalam waktu dekat tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menurunkan harga cabai. Faktor cuaca yang menjadi penyebabnya," katanya kepada wartawan usai sholat Jumat di Kantor Gubernur Jatim, Jumat (17/2). Menurutnya, cuaca sekarang seharusnya panas. Namun, ternyata masih tetap turun hujan. "Cuaca inilah yang jadi penyebab utama harga cabai tidak bisa diperkirakan kapan turun," ujarnya. Di setiap negara agraris dan beriklim tropis, lanjutnya, memang lebih subur dari negara lain. Namun, pertumbuhan organisme pengganggu tanaman juga banyak. Setiap kena hujan, jamurnya langsung menyerang. Nah teknologi pertanian kita belum sampai ke situ (penanganan organisme pangganggu tanaman cabai-red), tutur Pakde Karwo, sapaan akrabnya. Karena faktor cuaca itulah membuat panen raya cabai yang akan datang di awal bulan Maret ini tidak akan bisa terjadi. Hujan diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Saya juga sudah berkoordinasi dengan balai penelitian. Bahkan, saya sudah telpon pak Siregar dari IPB (Hermanto Siregar, Ahli Pertanian IPB-red). Dia bilang memang belum ada obatnya, ungkapnya. Mantan Sekretaris Daerah Pemprov Jatim ini berharap profesor-profesor bidang pertanian segera melakukan penelitian soal jamur pengganggu tanaman cabai jika kena hujan seperti ini. Kita hanya bisa menghimbau ke masyarakat untuk menggunakan cabai kering atau instan, itu saja mungkin solusinya, tuturnya. Berdasar data Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Diperindag Jatim, harga cabai di pasaran hampir mencapai Rp 125 ribu per kilogram. Bahkan, ada di daerah lain harga cabai mencapai Rp 130 ribu lebih per kilogram. (Bmw)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait