Intermezzo

Gelar Aksi,Ribuan Petani Tebu Jatim Tolak Gula Impor

  Portaltiga.com: Sekitar 1.000 petani tebu menolak impor gula di Jawa Timur (Jatim). Masuknya gula dari luar negeri membuat petani gula menjerit, karena daya beli masyarakat turun. Masyarakat lebih memilih gula impor katimbang gula lokal. Aksi penolakan tersebut disampaikan dalam unjukrasa di depan Kantor Gubernur Jatim di jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (15/8). Demo petani gula dipimpin Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jatim, Arum Sabil. "Kami secara tegas menolak gula impor. Tutup pabrik gula PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan yang membuat membanjirnya gula impor di Jatim," kata Arum Sabil di sela demo. Ribuan petani yang tergabung dalam APTRI ini datang ke Kantor Gubernur Jatim dengan menumpang puluhan bus, truk dan kendaraan pribadi. Mereka membawa Spanduk dan poster. Aksi ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas di Jalan Pahlawan. Puluhan spanduk itu bertuliskan "Tangkap dan adili para mafia dan penyelundup gula, Waspadai presepsi harga gula mahal dijadikan alasan impor gula besar-besaran, Selamatkan PTPN X, Stop gula impor masuk Jatim dan Tangkap dan adili para mafia dan penyelundup gula. Sedangkan puluhan poster antara lain bertuliskan "Stop inport gula, Import mandeg petani wareg dan lindungi petani dari penjarahan. "Kami minta pak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menutup PT KTM. Jangan terlalu lama," serunya. Menurutnya, APTRI sebenarnya menyambut suka cira hadirnya pabrik gula di Jatim. Asalkan, kehadiran pabrik gula bertujuan unttuk menggiling gula petani. Namun, ternyata kita ditipu oleh investor terrsebut membohongi para petani. "Persoalan petani itu persoalan bangsa, karena sumber nasib bangsa. Gubernur Jatim harus menyampaikan kepada seluruh Gubernur di Indonesia agar persoalan gula impor ini didengar oleh Presiden Jokowi," ujarnya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait