Umum

FKDT Jawa Timur: Pemerintah Minim Perhatian Terhadap Madin

Portaltiga.com- Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur menilai pemerintah sangat minim perhatian terhadap keberadaan Madrasah Diniyah (Madin), padahal adanya Madin di dunia pendidikan sangatlah penting, terutama bagi pembentukan karakter dan agama anak. Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur, Satuham SAg mengatakan, selama ini perhatian pemerintah kurang serius terhadap keberadaan Madin. Di Jawa Timur, kata dia, ada sekitar 62 ribu Madin yang tersebar di kabupaten/kota. Keberadaan Madrasah Diniyah (Madin) yang tersebar di hampir seluruh Indonesia, dan sudah berdiri sejak puluhan tahun silam kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah baik sarana dan prasarana, maupun kesejahteraan para pengajar.ujarnya, kepada wartawa di kantor Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur, Kamis (20/10/16). Ia menjelaskan, keberadaan Madin kerap dikesampingkan. Padahal, Madin menjadi tonggak pendidikan yang sekarang banyak diadposi sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta. demikian dia biasa disapa menjelaskan, saat ini banyak sekolah-sekolah umum memasukan nilai-nilai dalam mata pelajaran yang sebelumnya lekat dengan kurikulum yang diterapkan di Madin. Contohya persoalan akidah-ahlak, sejarah Islam, bahkan pelajaran-pelajaran yang sifatnya spesifik seperti Bahasa Arab, Fikih, dan lain sebagainya sudah banyak didaposi sekolah umum. Hal ini pemerintah maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah menyinggung sama sekali keberadaan Madin yang nyata-nyata memberikan kontribusi terhadap pelatihan model pendidikan dari yang sifatnya konvesnional dengn hanya mengajarkan mata pelajaran yang bersifat umum, menjadi model pendidikan yang terintegrasi.katanya. Padahal jelas, di Madin selama ini sudah diterapkan baik Madin yang ada di perkampungan maupun Madin yang terdapat di Pondok Pesantren. Mengenai isu mengenai full day school yang sebelumnya santer dilontarkan Mendikbud Muhajir Effendy, ia mengatakan, sebenarnya selesai apabila pemerintah memberikan wacana ataupun contoh mengenai keberadaan Madin. Dirinya berharap, pemerintah mulai memberi perhatian lebih terhadap kebaradaan Madin lantaran kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Perhatian yang diberikan, kata dia, baik dari sisi keberadaan sarana dan prasarana, kesejahteraan pengajar, maupun dari sisi kesamaan perlakuan dalam Undang-undang Sisdiknas sehingga ke depan Madin benar-benar menjadi lembaga formal.ungkapnya. (Trish)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait