Umum

FKDT Jatim Doakan Gus Ipul Sukses Jadi Gubernur

Portaltiga.com - Forum Komunikasi Diniyah Takbiliyah (FKDT) Jatim mendoakan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sukses di percaturan politik di Jatim. Termasuk, mendukung Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018. "Kami mendoakan Gus Ipul sukses dipercaturan politik di Jatim dan menyatakan dukungan penuh kepada Gus Ipul maju di Pilkada Jatim," kata Ketua FKDT Jatim, Satuham Akbar kepada wartawan usai bersilaturahim dengan Gus Ipul di ruang kerjanya, Senin (31/7). Menurutnya, FKDT Jatim mendukung pencalonan Gus Ipul, karena selain menjadi pembina, juga memiliki perhatian besar kepada pendidikan Madrasah Diniyah. Bersama Gubernur Jatim Soekarwo, pendidikan Madrasah Diniyah di Jatim bisa tumbuh pesat. "FKDT memiliki 26 ribu Yayasan di Jatim. Kami akan mengerahkan jaringan FKDT se Jatim ini untuk mendukung Gus Ipul agar terpilih menjadi Gubernur Jatim pada Pilkada Jatim tahun depan," ujarnya. Dijelaskan, pendidikan madrasah Dinyah harus bisa dipertahankan, karena ini pendidikan non formal dan gratis. Untuk itu, pihaknya mendukung kebijakan Gubernur Jatim yang menolak Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) tentang pelaksanaan Full Day School. "Kalau Full Day School diterapkan, maka akan bisa membunuh dan menghapus dunia pendidikan madrasah Diniyah. Pak gubernur sudah berkirim surat ke Mendikbud agar membatalkan peraturan mendikbud itu. Kami juga diminta untuk tidak perlu berunjuk rasa di jalan menolak Full Day School," paparnya. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyerahkan masalah Full Day School tersebut kepada Gubernur Jatim. "Kita serahkan kepada pak gubernur. Jadi, FKDT nggak usah turun ke jalan," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini. Seperti diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan, draf Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pendidikan karakter sudah diserahkan ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Perpres mengenai pendidikan karakter pada intinya tidak jauh berbeda dengan peraturan menteri serupa yang pernah ia keluarkan sebelumnya. Ada sejumlah hal pada permen yang tetap dipertahankan dalam perpres. Salah satu yang dipertahankan adalah sekolah delapan jam dalam satu pekan. Namun, dalam perpres ini, penjelasan soal sekolah delapan jam lebih tegas dan rinci. "Saya tegaskan sekali lagi, delapan jam bukan untuk murid ya. Tapi untuk guru. Bukan murid menghabiskan benar-benar delapan jam di sekolah. Tapi guru bertanggung jawab terhadap murid selama delapan jam sehari," kata Muhadjir. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait