Umum

Bupati Banyuwangi Bantah Hambat Komnas HAM Usut Dukun Santet

Portaltiga.com - Pernyataan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menghambat penyelidikan tragedi pembantaian dukun santet pada 1998-1999 silam dibantah Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. "Saya kaget Pemkab Banyuwangi dikatakan tidak mendukung penyelidikan peristiwa berdarah tersebut," tegasnya kepada wartawan usai acara Peringatan Hari Pramuka di Gedung Negara Grahadi, Senin (14/8). Anas mengaku baru sekali ketemu dengan Komnas HAM. Setelah itu belum pernah bertemu kembali. Sebagai kepala daerah, pihaknya selalu terbuka dan sangat mendukung penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM. "Setelah ada pernyataan dari Komnas HAM Pemkab Banyuwangi dianggap menghambat penyelidikan kasus dukun santet, pihaknya langsung memanggil Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Saya tanya pada Kesbangpol bagaimana ceritanya ada pernyataan (Komnas HAM) itu, tuturnya. Rupanya, lanjut Anas, Komnas HAM meminta Pemkab Banyuwangi mencarikan radiogram yang berisi jumlah dan nama-nama para korban pembantaian dukun santet. Sayangnya, yang dicari Komnas HAM tersebut tidak bisa dipenuhi Pemkab Banyuwangi karena memang dokumen tersebut tidak ada. Itu (radiogram) sudah kami cari tidak ada. Karena situasi ketika itu agak berbeda, ungkapnya. Kemudian, Anas meminta Bakesbangpol menemui Komnas HAM untuk menyampaikan masalah terkait radiogram tersebut. Selain itu, Pemkab Banyuwangi akan membantu sepenuhnya tugas Komnas HAM mengusut kasus dukun santet. Kami sangat support yang dilakukan Komnas HAM. Kalau data yang mereka perlukan tidak terus tidak ada bagaimana, tandasnya. Sebelumnya, Komnas HAM menilai Pemkab Banyuwangi menghambat penyelidikan tragedi pembantaian dukun santet. Akibatnya, Komnas HAM kesulitan mengakses dokumen penting yang berkaitan dengan peristiwa itu. Salah satu dokumen yang tidak diberikan adalah radiogram dari Bupati Banyuwangi saat itu, Purnomo Sidik. Radiogram itu cukup penting karena berisi nama-nama orang yang diduga dukun santet dan akhirnya menjadi sasaran pembantaian. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait