Umum

Bentuk Karakter Cinta Budaya, Tim Pengabdian Umsida Pentaskan Cerita Silat Jawisogo

Baca Juga : Mahasiswa Umsida Datangi Kantor Smesco, Ini yang Dilakukan

Portaltiga.com - Tambak Kalisogo adalah sebuah desa yang terdapat di kecamatan Jabon Sidoarjo. Desa yang terletak dekat pesisir tambak dan terbelah oleh Sungai Porong. Dari desa itulah Joko Susilo dan kawan-kawannya tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mendapatkan sebuah cerita rakyat tentang perjuangan tokoh dan masyarakat Tambak Kalisogo dalam membangun desanya. Cerita tersebut diberi nama Silat Jawisogo. Cerita Silat Jawisogo mempunyai kemiripan dengan cerita Sarip Tambak Oso yaitu perjuangan terhadap penjajahan, perlawanan terhadap ketidakadilan. Cerita Silat Jawisogo telah lama ada namun hanya sebagai cerita lisan yang semakin sedikit masyarakat penuturnya. Joko mengatakan, cerita ini didapat pada tahun 2019 yang menceritakan tentang awal mula berdirinya desa Tambak Kalisogo. Pertengahan tahun 2019 saya dan mahasiswa saya (Fahim Rido) memperoleh cerita Silat Jawisogo dari ibu Alimah Seorang guru TK di Desa Tambak Kalisogo, cerita tentang awal mula berdirinya desa Tambak Kalisogo sampai perjuangan melawan penjajah Belanda, kata Joko. Joko melanjutkan pelestarian cerita sangat diperlukan untuk generasi selanjutnya agar kisah ini tidak hilang termakan perubahan zaman. Kami takut cerita ini lama-lama sirna dan tidak dikenal lagi karena itu kami wujudkan cerita ini dalam bentuk tulisan dan karakter wayang, imbuh Joko. Atas dukungan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UMsida, Joko Susilo dan timnya melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk menyosialisasikan cerita rakyat ini. Januari 2020 tim pengabdian ini menciptakan wayang yang terbuat dari kulit dan kardus tentang cerita Silat Jawisogo. Beberapa karakter yang dibuat adalah tokoh protagonis: Kang Mas Adipati Reksa, Mbah Supomo, Raden Surya Agung. Sementara itu tokoh antagonisnya adalah Londo, Jagal Rudho, dan antek-anteknya. Cerita dalam wayang tersebut dapat digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan cinta tanah air bagi anak-anak karena tokoh-tokoh protagonis dari Tambak Kalisogo selalu berjuang untuk desanya dan tidak pernah dapat dikalahkan oleh penjajah. M. Herdianto Sigit mahasiswa Umsida juga sebagai dalang Wayang Silat Jawisogo mengatakan tim pengabdian Umsida akan mementaskan karya ini secara keliling di sekolah-sekolah melalui video. Rencananya wayang ini akan kami pentaskan berkeliling di sekolah-sekolah Sidoarjo, namun karena kondisi pandemi begini, kami pertontonkan dalam bentuk rekaman video dan kami bagikan langsung ke guru-guru TK dan sebarkan ke berbagai media sosial. Selanjutnya Tim Pengabdian mengenalkan cerita Silat Jawisogo kepada anak-anak dalam bentuk latihan wayang, dongeng, dan mewarnai tokoh-tokoh wayang bagi anak-anak TK di Sidoarjo. Mewarnai tokoh-tokoh wayang dilakukan tiap hari minggu di bulan April kemarin. Latihan wayang dilakukan di desa Terung Kulon Krian Sidoarjo tanggal 2 Mei 2020 sampai 2 Juli 2020 dengan maksimal 2 orang anak dan 1 orang pelatih. Dongeng disebarkan melalui mahasiswa Umsida di berbagai tempat kepada adik atau kerabatnya mulai 31 Juni sampai saat ini masih terus berlanjut. Kegiatan tersebut selain bertujuan membentuk karakter anak-anak juga bermanfaat untuk mengisi masa belajar dari rumah ini dengan hal-hal yang lebih positif. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait