Ekbis

Bank Mandiri Dukung Tumbuhnya Wirausaha Muda

Portaltiga.com- Besarnya potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur menjadi peluang bagi perbankan untuk mendukung permodalan usaha demi kemajuan dan tumbuhnya wirausaha-wirausaha muda. Bank Mandiri, salah satu bank yang konsisten mencari dan mencetak sosok wirausaha muda dengan program wirausaha mandiri sejk 2007 lalu. Sampai saat ini sudah 36 ribu peserta yang ikut program wirausaha mandiri, dan sejumlah pemenangnya mampu menjadi entrepreneur handal. Sebut saja Baba Rafi, Coffe Toffe dan Evrawood. Micro Banking Head Regional VIII Bank Mandiri, Puntuh Wijaya, mengatakan, konsistensi Bank Mandiri membentuk wirausaha mandiri sejak 2007 didasarkan pada pentingnya menumbuhkan semangat berusaha dan inovasi. Dengan semangat kaum muda, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja lewat inovasi yang dikembangkan. Banyak wirausaha muda yang puny aide bagus, tidk bisa direwalsasikan karen terbentur modal. Untuk mencetak wirausaha muda tangguh, gandeng 656 universitas di Indonesia, ujarnya, dalam sarasehan Komunitas Wartawan Ekonomi Bisnis tentang Peran Wirausaha Muda Dalam Perekonoman Daerah di Boliva Cafe-Surabaya, Rabu (26/10/16). Ia menjelaskan, peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak perlu diragukan lagi sebagai penyokong ekonomi nasional termsuk Jawa Timur dari hantaman krisis. UMKM terbukti mampu bertahan ditengah krisis meski selama ini pemerintah tidak banyak membantu dengan regulasi , khususnya masalah modal. Untuk penyaluran kredit, tambah Puntu, Bank Mandiri belum lama ini membiayai budidaya tebu hingga Rp 325 miliar dengan gandeng PTPN 10. Juga penyaluran KUR sebesar Rp 15 miliar di Lamongan untuk pengembangan bisnis perikanan. Rencananya juga akan dilakukan di Madura, Banyuwangi dan pust produksi ikan lainnya dengan kerjasama dengan Kelola Mina Laut, ungkapnya. Sementara itu, Rahmad Danu Andika, Head of Bussiness Partner Bukalapak.com mengatakan optimisme tumbuhnya wirusaha muda. Apalagi dengan banyaknya e-commerce dan peluang, didukung akses internet, memungkinkan semua orang bisa menjadi pengusaha mulai skala UMKM, menengah hingga enterprise. Jumlah UMKM saat ini di indonesia lebih dari 50 juta. Yang menjadi pelapak atau menjual produknya di Bukapalak sebesar 1 juta dengan hits per hari kisaran 4 juta. Menjadikan Bukalapak menjadi Marketplace terbesar di Asia Tenggara,katanya. Andika menambahkan kinerja Bukalapak terus meningkat fantastis. Tahun 2015, tumbuh 8x dari karyawan puluhan kini menjadi 700 orang, 200 engginer. Dan Bukalapak sangat apresiasi para pelapak karena merekalah Pahlawan UMKM yang sebenarnya. Jual beli online menjadi pintu gerbang UMKM Indonesia go global. Harapannya tidak ada lagi produk asli Indonesia yang menjual justru UMKM Thailand, Malaysia, Vietnam dan Negara lain. katanya. Andika memberi contoh banyak pelapak yang keuntungan tahun 2015 naik 300 persen karena menjual di Bukalapak. Tidak sedikit UMKM yang semua pelanggan offline ditutup, ganti online. Skill nya juga berubah, menjadi skill SEO,sehingga mampu menambah pasar, tambah peluang dan naik kelas UMKM go online dan go global. Sementara Imron Mawardi, pengamat ekonomi dari Unair melihat konsistensi UMKM Indonesia yang perlu dibenhi bila ingin bersaing di pasar global. Kerapkali banyak pesanan, namun tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan bahan baku dan tenaga kerja. UKM lemah dalam visi dan misi bisnisnya. Potensnya sangat besar, cuma belum digarap secara maksimal. Bisnis online menjadi solusi UMKM memperluas pasar dengan cepat dan mudah. Banyak UMKM yang beralih online karena tidak kuat beli ruko mahal, ungkap Imron. (Trish)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait